Penyakit TB atau tuberkulosis adalah salah satu jenis penyakit menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. TB sangat mudah menular melalui droplet (percikan cairan atau lendir) saat penderita batuk atau bersin. Dalam hal ini, tes mantoux adalah pemeriksaan yang berguna untuk melakukan deteksi dini dan mencegah penularan tuberkulosis.
Apa itu Tes Mantoux?
Tes mantoux adalah metode pemeriksaan untuk mendeteksi keberadaan bakteri penyebab penyakit TB (tuberkulosis). Skrining TB (tuberkulosis) ini dilakukan dengan memasukkan jarum suntik berisi zat khusus yang disebut purified protein derivative (PPD) di kulit lengan.
Pemeriksaan ini disebut juga dengan tes kulit tuberkulin atau tuberculin skin test (TST). Tes ini sangat direkomendasikan untuk orang-orang yang sering terlibat kontak langsung dengan penderita TB, misalnya keluarga penderita atau tenaga medis.
Tes mantoux bermanfaat untuk mendeteksi dini adanya kuman penyebab infeksi TB, sehingga penderita dapat segera diberikan penanganan dan penularan lebih lanjut pun dapat dicegah. Tes ini biasanya juga dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi TB laten yang tidak memunculkan gejala.
Tujuan Tes Mantoux
Tes mantoux adalah salah satu upaya pencegahan penularan tuberkulosis sejak dini. Pasalnya, orang yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis tidak hanya bisa berkembang menjadi penderita TB aktif, tetapi juga bisa menjadi penderita TB laten yang tidak menunjukkan gejala apa pun.
Pada kasus ini, tes mantoux penting dilakukan untuk mendeteksi adanya bakteri penyebab TB dalam tubuh meski penderita tidak mengalami gejala apa pun. Dengan begitu, dokter bisa melakukan pencegahan lebih cepat supaya kondisi tersebut tidak berkembang menjadi TB aktif.
Apabila TB laten sudah berkembang menjadi TB aktif, maka penderita harus menjalani pengobatan TB sesuai dengan panduan tatalaksana pengobatan TB aktif selama 6–9 bulan secara berkala tanpa terputus.
Siapa yang Membutuhkan Tes Mantoux?
Skrining TB ini dianjurkan pada orang-orang dengan sejumlah kondisi seperti berikut:
Sementara itu, kelompok orang yang tidak dianjurkan menjalani tes mantoux adalah:
Kapan Tes Mantoux Diperlukan?
Apabila mengalami sejumlah gejala yang mengarah pada tuberkulosis, seperti sesak napas, batuk berdarah, nyeri dada, demam, atau kelelahan sebaiknya sesegera mungkin mengunjungi rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.
Apabila dokter menduga bahwa pasien terkena tuberkulosis yang gejalanya tidak khas atau mengarah ke infeksi bakteri namun hasil pemeriksaan dahak tidak reaktif, maka akan dilakukan tes mantoux untuk membantu dokter menegakkan diagnosis.
Namun, tidak hanya saat seseorang mengalami gejala, skrining TB juga dapat dilakukan pada:
Peringatan Tes Mantoux
Beberapa hal yang perlu diinformasikan oleh pasien kepada dokter sebelum menjalani tes mantoux adalah:
Selain itu, dokter juga perlu memberikan informasi kepada pasien mengenai reaksi atau efek samping yang dapat muncul saat dilakukan tes mantoux seperti bengkak, nyeri, lenting, rasa gatal, dan kemerahan pada area bekas suntikan.
Tahapan Prosedur Tes Mantoux
Terdapat dua tahap pada prosedur pemeriksaan ini. Pada tahap pertama, dokter akan menyuntikkan zat PPD di kulit pasien. Setelahnya, akan muncul benjolan kecil yang tampak pucat. Dokter akan memberikan tanda pada area tersebut untuk memantau perubahannya.
Pada tahap kedua, dokter akan melakukan pemeriksaan lagi setelah 24–72 jam untuk melihat ada atau tidaknya perubahan pada benjolan sebagai reaksi terhadap zat PPD. Reaksi yang timbul akan menentukan ada atau tidaknya infeksi bakteri penyebab TB. Lantas, bagaimana jika pasien tidak datang kembali setelah 72 jam? Jika hal ini terjadi, maka pasien harus melakukan tes dari awal.
Jika tidak muncul reaksi pada pasien yang baru menjalani pemeriksaan mantoux pertama kali, maka tes perlu diulang dalam 1–3 minggu kemudian.
Setelah mendapatkan suntikan pada pemeriksaan mantoux, ada beberapa hal yang perlu diperhatkan, di antaranya:
Hasil Tes Mantoux
Berdasarkan ukuran indurasinya, CDC membagi hasil pemeriksaan mantoux menjadi tiga kategori, yaitu:
Indurasi ≥ 5 mm dinyatakan positif TB jika pasien memiliki kondisi:
Indurasi ≥ 10 mm dinyatakan positif TB jika pasien memiliki kondisi:
Secara umum, tes mantoux tergolong dalam pemeriksaan yang aman dan tidak menimbulkan efek samping serius. Maka dari itu, jangan ragu untuk mengunjungi dokter dan melakukan pemeriksaan sesegera mungkin apabila merasakan adanya gejala tuberkulosis.
Informasi Layanan RSU Wajak Husada
☎️ 0341 8221030
📞 wa.me/6281230733939
📍Jl. Raya Kidangbang No.02, RT.16/RW.05, Kidangbang, Wajak, Malang
🔎https://www.rsuwajakhusada.com/
Social Media Kami
Tiktok : rsu_wajakhusada1
Facebook : RSU Wajak Husada
Instagram : rsuwajakhusada
Youtube : RSU Wajak Husada
Ramah, Berkualitas, Bersahabat
www.rsuwajakhusada.com
Ditulis oleh: Admin RSU Wajak Husada
Ditinjau oleh: dr. Daendy Nova, Sp.A
Terakhir diubah: 17 Oct, 2023 08:11